Jakarta_ Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Nasional (Faperta Unas) bekerja sama dengan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta – Ilmu Pertanian Indonesia (APTS-IPI) menyelenggarakan International Seminar dengan tema “Penthahelix Collaboration And Strategic Comunication For Successfull Green Economy In Indonesia” pada Selasa (20/12) di Auditorium Unas.
Acara ini bertujuan untuk memberikan kesadaran dan membangun antara akademis, bisnis, pemerintah, komunikasi dan media guna mewujudkan green economy di Indonesia.
“Acara bertujuan untuk lebih memberikan awareness kepada tidak saja para akademisi tapi juga kepada mahasiswa bahwa keberhasilan dalam membangun green economy di Indonesia ini harus menggunakan strategi kolaborasi antar beberapa pihak seperti akademisi, bisnis, pemerintah, komunikasi dan media, “kata Dekan Fakultas Pertanian Unas Prof. Drs. Edy Yuwono, Ph.D.
Ia menambahkan bahwa dengan kolaborasi dari berbagai pihak tersebut penyebaran informasi tentang green economy kepada masyarakat dapat disampaikan dengan baik sehingga masyarakat dapat memahami gagasan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat itu.
Lebih lanjut, Prof Edy mengatakan green economy harus diwujudkan mengingat dunia saat ini tengah mengalami global warming. hal ini pun perlu menjadi perhatian semua pihak bagaimana memitigasi pemanasan global.
“Pemanasan global atau global warming adalah fenomena naiknya suhu rata-rata bumi yang mengakibatkan hasil pertanian menurun dan fenomena itu terjadi disemua negara kecuali di dataran tinggi yang suhunya masih relatif tidak meningkat tajam. jadi global warming ini adalah isu yang harus kita perhatikan dan itu sangat terkait dengan ketahanan pangan,” ujarnya.
Dalam upaya memitigasi global warming, dapat dilakukan dengan mengedepankan faktor environmental sustainability dalam berkegiatan ekonomi. Hal itu agar lingkungan tidak rusak oleh aktivitas perusahaan dan sehingga perusahaan dapat memberikan kontribusi melalui penerapan sustainable business atau bisnis berkelanjutan.
“Fakultas Pertanian Unas ini kan fokus kepada urban farming atau pertanian untuk kawasan perkotaan tentu karena kondisi perkotaan yang memang sangat berbeda dengan kondisi di pedesaan oleh sebab itu pertimbangan terhadap kegiatan pertanian yang tidak boros ruang, air, kemudian mempertimbangkan renewable energy itu hatus menjadikan fokus kesana dan itu jadi sangat relevan dengan apa yang menjadi goals dari green economy sendiri jadi berharap Unas bisa memberikan sumbangsih didalam pemikiran itu. “pungkas Prof. Edy.
Sementara itu Sekretarias APTS-IPI Prof. Dr. Ir. Nurhidayat, M.Si mengatakan bahwa acara ini dalam rangka merdeka (MBKM) dan juga mewujudkan green economy di Indonesia.
Terkait pertanian di Indonesia saat ini, ia mengatakan bahwa kondisi pertanian dan lingkungan di Indonesia berada ditahap mengkhawatirkan. Ini terjadi karena semakin tingginya penggunaan input eksternal yaitu pemanfaatan sumber daya alam (tanah, air, tumbuhan, tanaman dan hewan). (*Red/Ris/Ifa_HARIAN PELITA*)