Jakarta (UNAS)- Pusat Pemberdayaan Masyarakat bersama Agroteknologi UNAS mengadakan Training bersama PT Sinergi Kidul Konsulindo (SKK) untuk pegawai Pemerintahan Kota Bandung selama tiga hari pada Selasa-Kamis (7-9/2), dengan mengusung tema “Structuring and Promotion of Community Partnership Activity that Contribute to the Improvement of River Water Quality”.
Kegiatan training diselenggarakan dengan pemberian materi di kelas oleh Ir. Etty Hesthiati, M.Si., (Dosen Prodi Agroteknologi, Ketua Pusat Studi Pemberdayaan Masyarakat), Ir. Inkorena G.S.Sukartono, M.Agr.,(Dosen Prodi Agroteknologi) serta Dr. Ir. Nonon Saribanon, M.Si., (Pakar Pengembangan Masyarakat, Ketua LPPM-Unas) dan kunjungan lapang ke berbagai lokasi terkait dengan partisipasi masyarakat dalam menjaga dan meningkatkan mutu sungai yang telah dirancang oleh Pusat Pemberdayaan Masyarakat UNAS didampingi beberapa mahasiswa Prodi Agroteknologi Universitas Nasional.
Training di kelas diselenggarakan di ruang rapat gedung Cyber Unas diikuti oleh 12 peserta dari Pemerintahan Kota Bandung yang berasal dari berbagai dinas antara lain Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Dinas Penataan Ruang, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Pertanahan dan Pertamanan serta Divisi Kerjasama Internasional Pemerintahan Kota Bandung.
Dalam pembukaan kegiatan, Ketua Pusat Pemberdayaan Masyarakat UNAS Ir. Etty Hesthiati, M.Si., berharap kegiatan ini bisa memberikan insight kepada para peserta dalam mengembangakan pemberdayaan masyarakat dalam menjaga lingkungan terutama dalam meningkatkan kualitas sungai.
“Jadi dengan training seperti ini saya harap hasil dari berbagai diskusi dan kunjungan bisa diterapkan ke masyarakat dalam hal ini adalah pengelolaan sungai yang ada di kota Bandung”, katanya.
Sementara itu, Direktur PT Sinergi Kidul Konsulindo (SKK) Drs. Nandang Suratman menyampaikan bawah kegiatan ini adalah bentuk support dan kontribusi dari pemerintahan Jepang khususnya kota Kawasaki pada bidang penelitian dan pengelolaan sungai yang ada di kota Bandung.
Kunjungan dan diskusi lapang hari pertama dimulai di Asrama Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta yang berlokasi di RW 09, Kelurahan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Peserta training diberi penjelasan kegiatan-kegiatan yang dilakukan warga yang menjadi bagian dari program Suku Dinas Lingkungan Hidup oleh bapak Erry dan diajak berkeliling di lingkungan Asrama Dinas Lingkungan Hidup, untuk melihat pemberdayaan sampah daur ulang yang dipandu oleh pengurus Rukun Warga 09 Lenteng Agung, Imron Rosyadi.
Hari kedua training diisi dengan pemaparan materi “Partisipasi yang dapat dilakukan warga masyarakat dalam memberdayakan dan meningkatkan kualitas sungai “ oleh Ir. Inkorena G.S. Sukartono serta materi “Inovasi Sosial dan Pemberdayaan Komunitas” oleh Dr. Ir. Nonon Saribanon, pakar Pemberdayaan Masyarakat. Dalam sharing ilmunya Nonon menyampaikan bahwa Inovasi merupakan investasi sosial sehingga harus memberikan keuntungan atau manfaat yang positif.
Selanjutnya dinyatakan bahwa sustainability kegiatan dalam masyarakat akan tercapai apabila masyarakat tidak hanya menerima pemberian tetapi juga terlibat, berbagi dan berkontribusi dalam kegiatan tersebut. Lebih jauh kegiatan-kegiatan yang dirancang dengan melibatkan masyarakat diperlukan pendampingan yang dapat dilakukan oleh Dosen/ mahasiswa dari PT di sekitar wilayah tersebut karena dosen dan mahasiswa berkewajiban untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat.
Kunjungan dan diskusi lapang hari kedua dilakukan di Bantaran sungai Ciliwung di daerah Condet yang diterima Bapak Khodir selaku Ketua Komunitas Ciliwung dan dilanjutkan pemantauan sungai Sarua di Taman Salam yang berlokasi di RW 02 Kelurahan Jatipadang. Diskusi dipandu sekretaris Kelurahan Jatipadang dan RW serta RT setempat.
Training hari terakhir diawali dengan kunjungan dan diskusi lapang ke SD Pelita, Jatipadang yang diterima oleh Kepala Sekolah ibu Neneng Hernawati, SPd. Dikatakan siswa/I SD Pelita selalu diajarkan untuk peduli lingkungan baik lingkungan fisik maupun sosial. Sebagai salah satu peserta training di Nagasaki, Jepang bersama mahasiswa Unas dan UI, Neneng menyampaikan banyak hal yang dapat dipelajari dari training yang telah diikuti sehingga sekarang ini selalu diterapkan dan diajarkan kepada peserta didik. Pengenalan kepedulian lingkungan sejak di Sekolah Dasar diharapkan menjadi kebiasaan yang akan dibawa sampai mereka dewasa. Oleh karena itu disiplin dan kepedulian lingkungan terus menjadi pembelajaran yang diajarkan ke para siswa.
Kunjungan selanjutnya diikuti oleh peserta training dengan studi banding ke Warga Masyarakat RW 05 Kelurahan Jatipadang yang diterima oleh Lurah Jatipadang bpk H. Narip Aripin, SH serta kader PKK dan tokoh masyarakat yang peduli terhadap lingkungan ibu Diah lawiyani, SE., Lurah Jatipadang H. Narip Aripin, SH., menyampaikan agar partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan dan peningkatan kualitas sungai yang telah dilakukan warga Jati Padang dapat menginspirasi kegiatan serupa di kota Bandung.
Lebih lanjut Narip terkait menyampaikan bahwa partisipasi masyarakat jatipadang dalam kepeduliannya terhadap lingkungan telah tumbuh setelah ada pendampingan oleh Pusat Pemberdayaan Masyarakat Unas dan Jatipadang berterima kasih dengan dibangunnya toilet-toilet ramah lingkungan dan training-training lingkungan yang mengundang tokoh masyarakat Jatipadang ke Nagasaki, Jepang oleh JICA Jepang yang bekerjasama dengan PPM Unas sejak tahun 2010. Selanjutnya peserta training sangat antusias dan berdiskusi dengan serius menimba pengalaman yang telah dilakukan ibu Yani sejak tahun 2010 sepulang dari mengikuti training lingkungan ke Jepang dengan UNAS.
Hujan yang turun cukup deras tidak menyurutkan antusias peserta yang melanjutkan kunjungan lapang ke Bank Sampah Induk Wilayah Jakarta Selatan yaitu bank sampah Gesit yang berlokasi di Kelurahan Menteng Pulo, Jakarta Selatan. Bank sampah induk Gesit ini didirikan tahun 2016 berdasarkan SK Walikota Jakarta Selatan, Bpk Tri Kurniadi sepulang beliau mengikuti training lingkungan bersama tim Unas dan merupakan bank sampah induk pionir di Pemprov DKI Jakarta. BSI Gesit saat ini dipimpin oleh ibu Ellen de Wilde namun pada kunjungan kali ini diterima oleh sekretaris didampingi pengurus harian ibu Syam.
Sebegai pendamping kegiatan Workshop dan Training Dosen Prodi Agroteknologi Unas, Ir. Inkorena G.S. Sukartono, M.Agr juga menutup kegiatan dengan menyatakan bahwa banyak hal yang bisa dicontoh dari kota Kawasaki Jepang dalam kasus ini adalah bagaimana mengelola sungai yang ada di kota Bandung. “Peserta yang merupakan mayoritas adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) dikenalkan contoh nyata supaya dapat menginspirasi mereka dalam pengelolaan sungai dalam hal ini adalah sungai Cipamokolan dalam rangka program pemberdayaan lingkungan yang dapat melibatkan warga”, pungkasnya. (TIN-MPR UNAS)