Jakarta (Unas) – Pusat Laboratorium Universitas Nasional menjadi saksi keberhasilan kegiatan edukasi lingkungan berbasis pertanian bagi anak-anak PAUD Melati II yang diadakan oleh Program Studi Agroteknologi, Fakultas Biologi dan Petanian Universitas Nasional pada Rabu, 17 Januari 2024.
Pagi itu dimulai dengan semangat tinggi ketika MC membuka kegiatan, menciptakan atmosfer hangat yang langsung dirasakan oleh para peserta. Kakak-kakak instruktur yang merupakan mahasiswa agroteknologi juga memberikan perkenalan penuh keceriaan, menumbuhkan rasa kebersamaan di antara peserta.
Sesi senam pagi yang dipandu oleh kakak mentor bukan hanya sarana meningkatkan kesehatan, tetapi juga membiasakan anak-anak PAUD dengan gaya hidup sehat dan aktif. Suasana riang gembira tercipta lewat gerakan-gerakan disesuaikan dengan usia mereka.
Setelah senam pagi, peserta dibagi menjadi kelompok kecil untuk mengeksplorasi berbagai kegiatan edukatif berbasis pertanian. Salah satu kegiatan yang mencuri perhatian adalah menanam dan panen pakcoy. Anak-anak dengan penuh semangat merasakan sensasi langsung Bertani, sambal belajar tentang pentingnya pertanian bagi kehidupan sehari-hari.
Kreativitas juga menjadi fokus dalam kegiatan membuat pupuk bokashi. Para peserta diajak untuk memahami proses pembuat pupuk bokashi yang ramah lingkungan. Mereka dengan antusias mencampur bahan-bahan dan membangun kesadaran akan keberlanjutan lingkungan.
Takoyaki, hidangan lezat yang berasal dari Jepang, menjadi bahan eksperimen selanjutnya. Anak-anak PAUD Melati II diajak untuk berkolaborasi dalam proses membuat takoyaki, mengasah keterampilan kreatif.
Acara mencapai puncaknya dengan sesi tanya jawab, di mana anak-anak penuh semangat bertanya tentang kegiatan yang baru mereka lalui. Kepala sekolah PAUD Melati II, Ibu Tuti Alawiyah memberikan kesan baik pada program rutin ini. “Dengan mengetahui cara membuat pupuk, menanam dan memanen dapat membuat anak anak tahu bahwa para petani sangat berjuang dalam proses bagaimana tanaman ditanam hingga bisa dimakan”.
Dengan demikian, kegiatan edukasi lingkungan berbasis pertanian ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru kepada anak-anak tetapi juga menciptakan pengalaman berharga yang akan membantu pemahaman mereka tentang pentingnya pertanian. Semoga kegiatan semacam ini dapat terus diadakan untuk memupuk kesadaran lingkungan dan kecintaan terhadap pertanian pada generasi muda. (ADM AGRO)