You are currently viewing VISITING LECTURE : Dosen dan Mahasiswa dari Prefectural University of Kumamoto Jepang Beri Pemahaman Tentang Pengolahan Sampah Plastik Berkelanjutan

VISITING LECTURE : Dosen dan Mahasiswa dari Prefectural University of Kumamoto Jepang Beri Pemahaman Tentang Pengolahan Sampah Plastik Berkelanjutan

Jakarta (Unas) – Program Studi Agroteknologi Fakultas Biologi dan Pertanian (FBP) Universitas Nasional (Unas)  menggandeng Prefectural University of Kumamoto, Japan Faculty of Environmental & Symbiotic Science dalam kegiatan visiting lecturer, Sabtu (01/07). Kegiatan ini memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai pengelolaan sampah plastik untuk pembangunan berkelanjutan.

Ketua Program Studi Agroteknologi Unas, Ir. Etty Hesthiati, M.Si. mengatakan, pengelolaan sampah plastik penting untuk dipahami dan diketahui oleh mahasiswa, mengingat bahaya dari sampah tersebut bisa menyebabkan pencemaran lingkungan.

“Sebagai mahasiswa pertanian yang juga peduli lingkungan, masalah ini perlu kita pahami bersama-sama. Kita juga bisa mencontoh sistem pengelolaan sampah yang telah dilakukan di Jepang,” ujar Etty.

Sementara itu, Prof. Yasuhiro Ishibashi, Ph.D. dari University of Kumamoto mengatakan, sampak plastik menjadi masalah yang besar bagi Jepang dan Indonesia. Perlu adanya riset mendalam, survei, dan kerja sama dengan beberapa stakeholders khususnya akademisi dalam menanggulangi permasalahan ini.

Prof. Yasuhiro Ishibashi, Ph.D. dari University of Kumamoto sedang memberikan materi
Prof. Yasuhiro Ishibashi, Ph.D. dari University of Kumamoto sedang memberikan materi

“Pada kesempatan ini kami juga melakukan survei mengenai pemahaman mahasiswa Unas mengenai permasalahan sampah plastik di Indonesia, yang dimana hasil dari survei ini akan kita bahas bersama-sama,”paparnya.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh mahasiswa University of Kumamoto, Yuna Sakamoto mengenai metode pemisahan sampah plastik dan proses daur ulangnya di Jepang.

”Di Jepang, setiap sampah harus dipilah terlebih dahulu sebelum dibuang seperti sampah organik dan anorganik agar tidak terjadi penumpukan dan mudah dalam proses mendaur ulangnya,” paparnya.

Ia menambahkan, pemerintah Kota Kumamoto juga telah membuat panduan membuang sampah secara terperinci dan jelas. Misalnya, panduan emmbuang sampah burnable dan landfill yang harus membayar dengan cara membeli plastik khusus dengan label berwarna biru untuk burnable, serta label hijau untuk landfill.

Mahasiswa berdiskusi mengenai materi yang telah diberikan
Mahasiswa berdiskusi mengenai materi yang telah diberikan

“Seperti halnya di kota lain, di Kumamoto juga punya aturan ketat mengenai mekanisme membuang sampah dan kita harus mengikuti peraturan tersebut. Apabila melanggar, maka akan mendapatkan peringatan keras,” ucapnya.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan workshop kelompok, diskusi serta presentasi mengenai pemikiran mahasiswa tentang pengelolaan sampah plastik di Indonesia. Turut hadir dalam kegiatan ini, Dekan FBP Unas, Dr. Tatang Mitra Setia, M.Si., serta delegasi dari University of Kumamoto, Dr. Shingo Noguchi, Naho Mimori, dan Yuka Sakai.  (MPR UNAS)